Universitas Indonesia (UI) berhasil menciptakan 1.000 publikasi ilmiah yang tergolong dalam jurnal Q1 sepanjang tahun 2024. Dosen UI, Agustin Kusumayati, menyatakan bahwa pencapaian tersebut mengindikasikan bahwa publikasi ilmiah di UI tidak hanya banyak, tetapi juga berkualitas. “Ini merupakan pencapaian pertama bagi kami dalam satu tahun untuk menghasilkan 1.000 publikasi yang masuk dalam jurnal Q1. Sungguh luar biasa,” ujar Agustin dalam Rapat Dengar Pendapat Umum di Komisi X DPR pada hari Selasa (5/11/2024).

Menurut Agustin, prestasi ini tidak terlepas dari kerja keras seluruh akademisi UI yang bekerja sama untuk mencapai standar kualitas yang tinggi. “Kami berusaha keras untuk meningkatkan peringkat UI di tingkat global, terutama di Asia. Saat ini, UI masih berada di peringkat ke-8, padahal target kami adalah masuk dalam lima besar perguruan tinggi terbaik di Asia,” tambahnya.

Agustin juga menyoroti tantangan dalam melakukan riset saat ini, yaitu sumber daya yang terbatas. Oleh karena itu, kolaborasi antar lembaga menjadi kunci utama dalam meningkatkan kualitas riset. “Kami melakukan kolaborasi dengan perguruan tinggi di dalam negeri maupun luar negeri, membentuk konsorsium kerja sama untuk memperkuat riset dan meningkatkan mutu hasil riset,” paparnya.

Dalam upaya mencapai target yang lebih ambisius, UI terus berinovasi dan berupaya untuk memperluas jaringan kerjasama dengan institusi pendidikan lainnya. Agustin menegaskan bahwa kolaborasi bukan hanya akan memberikan manfaat bagi peneliti, tetapi juga akan meningkatkan kualitas serta dampak dari hasil riset yang dihasilkan. “Kami percaya bahwa dengan bekerja sama, kami dapat mencapai prestasi yang lebih gemilang di masa depan,” tuturnya.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, UI berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan jumlah publikasi ilmiah yang berkualitas tinggi. Semoga pencapaian ini dapat menjadi motivasi bagi institusi pendidikan lainnya untuk terus berprestasi dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.