Optimalisasi Potensi Domestik! Produksi Migas dan Kontribusi Pertamina Alami Peningkatan

Optimalisasi Potensi Domestik! Produksi Migas dan Kontribusi Pertamina Alami Peningkatan

Pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR, Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Wiko Migantoro, menyoroti peningkatan produksi minyak dan gas (migas) di wilayah kerja yang dioperasikan oleh Pertamina. Meskipun secara nasional terjadi penurunan produksi migas, Pertamina berhasil meningkatkan produksi di wilayah kerja Hulu Migas yang mereka kelola. Pada tahun 2023, produksi minyak di wilayah ini mencapai 339 ribu barel per hari, meningkat dari 337 ribu barel per hari pada tahun sebelumnya.

Menariknya, penurunan produksi terjadi di blok yang tidak dikelola oleh Pertamina. Anggota Komisi VII, Ramson Siagian, menjelaskan bahwa meskipun secara domestik terjadi penurunan produksi migas, penurunan ini tidak terjadi pada blok yang dikelola oleh Pertamina. Hal ini menunjukkan efisiensi dan kemampuan manajemen Pertamina dalam mengelola aset migas secara optimal.

Wiko Migantoro juga menyoroti kontribusi Pertamina Hulu Energi (PHE) terhadap penerimaan negara dari pajak dan PNBP. PHE berhasil menyumbangkan USD 3 miliar dari pajak dan USD 4,2 miliar dari PNBP. Selain itu, PHE juga berhasil mencapai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 60,19 persen pada tahun 2023, melampaui target nasional.

Dalam proses pengadaan, Pertamina menerapkan prinsip transparansi dan tata kelola yang baik. Proses pengadaan dilakukan secara terbuka dan menggunakan sistem digitalisasi procurement, seperti GEP Smart, U-Can, dan Solution, untuk memastikan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan barang dan jasa.

Anggota Komisi VII, Nasyirul Falah Amru, atau Gus Falah, mengapresiasi kontribusi Pertamina, namun juga mengingatkan pentingnya seleksi yang ketat dalam pengadaan barang dan jasa untuk menghindari pembelian barang berkualitas rendah. Gus Falah menekankan perlunya barang dan jasa berkualitas tinggi untuk mendukung produksi migas yang optimal.

Dengan peningkatan produksi migas dan kontribusi yang signifikan terhadap penerimaan negara, Pertamina terus membuktikan peran strategisnya dalam mendukung ketahanan energi nasional. Optimalisasi potensi domestik melalui manajemen yang efektif dan transparansi dalam pengelolaan sumber daya migas menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan industri migas di Indonesia.