Polisi Tokyo Tangkap Jaringan Bisnis Prostitusi untuk Turis Asing
Polisi di Kota Tokyo telah berhasil menangkap tujuh orang yang diduga terlibat dalam bisnis seks ilegal yang menargetkan turis asing. Jaringan prostitusi ilegal ini biasanya beroperasi di distrik lampu merah yang ramai di Tokyo. Jumlah turis asing yang datang ke Jepang mencapai rekor pada tahun 2024, sebagian besar karena nilai yen yang melemah. Pemerintah Jepang bahkan menetapkan target kedatangan turis asing hampir dua kali lipat menjadi 60 juta pada tahun 2030.
Namun, meningkatnya pariwisata juga membawa dampak negatif, seperti meningkatnya industri seks ilegal. Beberapa juru kampanye menyuarakan kekhawatiran terkait hal ini. Salah satu contohnya adalah kasus yang baru-baru ini terjadi di Kabukicho, di mana tujuh orang, termasuk seorang warga negara Brasil, ditangkap karena menjalankan bisnis prostitusi dengan kedok panti pijat untuk pria.
Salah satu dari mereka yang ditangkap, Kazuki Sudo, seorang pria Jepang berusia 54 tahun, diduga memimpin jaringan prostitusi tersebut sejak Oktober dan November tahun lalu. Mereka bahkan membuat situs web berbahasa Inggris untuk menarik klien dari luar negeri, termasuk dari Asia dan Amerika Utara. Bisnis seks ilegal ini mempekerjakan calo asing dan menerima pembayaran dalam berbagai mata uang.
Seorang turis asal Malaysia yang menggunakan layanan jaringan prostitusi tersebut mengatakan kepada polisi bahwa ia ingin “membuat kenangan” sebelum kembali ke negaranya. Kasus ini merupakan contoh dari bagaimana bisnis seks ilegal dapat merugikan turis asing dan merusak citra negara.
Polisi Tokyo telah melakukan tindakan tegas dengan menangkap para pelaku, namun perlu adanya langkah-langkah preventif yang lebih efektif untuk mencegah kasus serupa terjadi di masa depan. Pemerintah Jepang harus bekerja sama dengan pihak terkait untuk meningkatkan pengawasan terhadap bisnis seks ilegal dan memberikan edukasi kepada turis asing tentang bahaya yang dapat terjadi.
Kita semua harus bersama-sama memerangi perdagangan seks ilegal dan melindungi turis asing yang datang ke negara kita. Dengan langkah-langkah preventif yang tepat, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua orang yang berkunjung ke Jepang. Semoga kasus seperti ini tidak terulang di masa depan.