Kemenkes Akan Hadirkan Pendaftaran Offline dalam Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Kemenkes Akan Hadirkan Pendaftaran Offline dalam Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus berusaha untuk memperluas cakupan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) agar lebih mudah diakses oleh masyarakat. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan menyediakan sistem pendaftaran offline yang dapat terhubung dengan database melalui aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK). Kemenkes juga bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk memastikan akses internet yang lebih luas.

Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes, Setiaji, menjelaskan bahwa bagi masyarakat yang tidak memiliki smartphone, mereka bisa langsung datang ke puskesmas dengan membawa KTP sebagai identitas. Petugas puskesmas akan membantu proses pendaftaran mereka. “Jadi sebenarnya ada dua sistem yang digunakan. Satu untuk masyarakat menggunakan aplikasi SatuSehat mobile dan satu lagi untuk memasukkan hasil pendaftaran di puskesmas menggunakan ASIK,” kata Setiaji.

Namun, Setiaji tetap menyarankan agar publik mendaftar melalui aplikasi SatuSehat mobile atau WhatsApp, sehingga puskesmas dapat mengetahui siapa yang akan dilayani saat tiba di lokasi. Selain itu, Setiaji juga menyebutkan bahwa akan ada tiga jenis notifikasi yang diberikan kepada masyarakat. Pertama, pengingat 30 hari sebelum ulang tahun, kedua adalah notifikasi untuk memeriksa status kepesertaan BPJS, dan ketiga adalah pengingat H-7 sebelum pemeriksaan, di mana masyarakat sudah bisa memilih puskesmas yang akan dikunjungi dan mendapatkan nomor tiket. “Kemudian ada pengingat H-4 dan H-1 sebelum pemeriksaan,” tambah Setiaji.

Masyarakat yang telah mendaftar diminta untuk membawa KTP dan nomor tiket sebagai tanda pengenal saat melakukan pemeriksaan di puskesmas. Juru Bicara Kantor Komunikasi Presiden (PCO), Adita Irawati, menjelaskan bahwa berbagai opsi pendaftaran PKG ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat tanpa menyulitkan mereka. Inisiatif ini bertujuan untuk mencegah risiko kesehatan yang lebih serius dan memastikan kesiapan generasi emas dalam menghadapi tahun 2045.

Adita menambahkan bahwa program ini juga sejalan dengan misi pembangunan sumber daya manusia, termasuk di bidang kesehatan. PKG merupakan salah satu dari tiga Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) di bidang kesehatan, bersama dengan eliminasi tuberkulosis dan pembangunan rumah sakit lengkap di daerah terpencil. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan bahwa pada tahap awal, program PKG akan mencakup 10 ribu puskesmas dan 15 ribu klinik di seluruh Indonesia.

Dengan adanya program PKG ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah mengakses layanan kesehatan secara gratis dan mampu menjaga kesehatan mereka dengan lebih baik. Semoga dengan langkah-langkah preventif seperti ini, risiko kesehatan dapat diminimalkan dan generasi emas Indonesia dapat tumbuh dengan sehat dan kuat.