5 Negara yang Melarang Perayaan Natal

5 Negara yang Melarang Perayaan Natal

Momen Natal akan segera dirayakan oleh umat Kristen di seluruh dunia. Berbagai kegiatan mulai dari yang bersifat keagamaan hingga seremonial akan diikuti oleh keluarga dan teman yang merayakan. Namun, ada beberapa negara yang melarang keras perayaan Natal, bahkan memberikan denda bagi warga negara yang melanggar larangan tersebut.

Somalia

Somalia telah lama melarang perayaan Natal dan Tahun Baru di wilayahnya. Aturan ini telah berlaku sejak tahun 2009 dengan alasan mengadopsi Syariah. Meskipun demikian, warga asing masih diperbolehkan untuk merayakan Natal di rumah masing-masing. Larangan ini lebih ditujukan kepada penduduk Muslim untuk mencegah potensi serangan oleh kelompok Islamis militan Al-Shabaab.

Korea Utara

Korea Utara juga termasuk negara yang melarang perayaan Natal secara terbuka. Umat Kristiani di sana tidak bisa merayakan Natal secara bebas, karena dapat diancam hukuman mati. Konstitusi Korea Utara sebenarnya memberikan kebebasan beragama, namun siapa pun yang terbukti merayakan Natal dapat dijebloskan ke penjara atau dihukum mati.

Brunei Darussalam

Brunei Darussalam yang dipimpin oleh Sultan Hassanal Bolkiah, juga melarang perayaan Natal secara terbuka sejak 2014. Warga negara yang merayakan Natal tanpa izin dapat dijatuhi hukuman denda hingga penjara. Larangan ini muncul karena kekhawatiran terkait kesesatan pada penduduk Muslim di Brunei Darussalam.

Iran

Iran juga memiliki larangan terhadap perayaan Natal di tempat umum, seperti mendirikan pohon Natal atau memasang dekorasi Natal. Pelanggaran terhadap larangan ini dapat mengakibatkan sanksi berupa denda atau penjara. Meskipun demikian, umat Kristen masih dapat merayakan Natal di tempat-tempat pribadi seperti rumah atau gereja.

Tajikistan

Tajikistan juga melarang perayaan Natal di tempat umum untuk menjaga stabilitas sosial dan agama. Pelanggaran terhadap larangan ini dapat dikenai hukuman denda atau penjara. Namun, umat Kristen di Tajikistan masih dapat merayakan Natal di tempat-tempat pribadi.

Sebagai umat Kristen, penting bagi kita untuk menghormati aturan dan kebijakan yang berlaku di negara tempat tinggal kita. Meskipun ada larangan untuk merayakan Natal di beberapa negara, kita tetap dapat merayakan keagungan Natal di dalam hati dan di tempat-tempat pribadi. Semoga semangat Natal tetap menyala meskipun di tengah larangan. Selamat merayakan Natal bagi yang merayakan!