Guru Besar UGM Dapat Penghargaan dari Pemerintah Prancis
Pemerintah Prancis baru saja memberikan penghargaan kepada salah satu dosen Indonesia yang luar biasa. Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA, Guru Besar Ilmu Sastra dan Gender di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM), telah menerima penghargaan Remise Des Palmes Académiques dari Pemerintah Prancis. Acara pemberian penghargaan ini berlangsung pada Rabu (4/12/2024) di Gedung Pusat UGM.
Wening, yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran di UGM, sangat bersyukur atas penghargaan yang diterimanya. Acara penyerahan gelar kehormatan ini dihadiri oleh kedutaan Prancis, pimpinan universitas, dan para akademisi di UGM. Remise Des Palmes Académiques merupakan penghargaan tertinggi dari Pemerintah Prancis yang pertama kali diperkenalkan oleh Napoleon I pada tahun 1808.
Menurut Fabien Penone, Duta Besar Prancis untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste, Wening pantas menerima penghargaan ini karena kontribusinya dalam mempromosikan budaya Prancis di Indonesia selama tiga puluh tahun. Fabien juga mengapresiasi hubungan bilateral antara Indonesia dan Prancis di berbagai sektor, termasuk akademik, budaya, ekonomi, dan politik.
Wening sendiri merasa sangat terhormat dan bersyukur atas penghargaan yang diterimanya. Selama tiga puluh tahun kariernya, ia telah aktif dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan budaya Prancis di Indonesia. Dengan dedikasinya dalam bidang sastra Prancis, Wening telah menghasilkan kajian-kajian yang beragam dalam lingkup sosial humaniora.
Kecintaan Wening terhadap budaya dan sastra Prancis sudah ada sejak kecil, ketika ia dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang kental dengan budaya dan seni. Hal ini mempengaruhi minatnya terhadap film-film dan musik Prancis, serta membentuk dasar pemikirannya dalam menulis tesis tentang interpretasi mitos Jawa dengan menggunakan teori strukturalisme Claude Levi-Strauss.
Dalam perkembangan selanjutnya, Wening juga menjadi salah satu pionir dalam ujian Diplôme d’Etude en Langue Française (DELF) di Indonesia. Kontribusi dan dedikasinya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan budaya Prancis terus berlanjut hingga saat ini.
Melalui penghargaan ini, Wening berharap agar para akademisi di Indonesia dapat lebih memahami pentingnya kerjasama global dalam bidang akademik. Ia juga berpesan agar Indonesia terus menjadi negara yang dihormati di kancah internasional, sehingga kesempatan untuk mengembangkan penelitian dan kualitas diri akan semakin terbuka lebar.
Dengan penuh rasa syukur, Wening menyampaikan terima kasih kepada UGM, teman-teman dosen, dan kolega yang telah mendukungnya selama ini. Penghargaan ini bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk semua orang yang telah turut serta dalam perjalanan kariernya sebagai seorang akademisi yang berdedikasi.