BSSN Ingin Masukkan Literasi Keamanan Siber ke Kurikulum Pendidikan
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) bertekad untuk memasukkan literasi keamanan siber ke dalam kurikulum pendidikan dalam 100 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Kepala BSSN, Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian, menjelaskan bahwa hal ini dilakukan untuk mendukung Astacita keempat, yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
“Tujuan utamanya adalah agar terjadi koordinasi yang baik dengan kementerian/lembaga dalam menyusun kurikulum literasi keamanan siber, serta meningkatkan literasi digital terkait keamanan siber bagi siswa di semua tingkat pendidikan,” ujar Hinsa dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen,Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) berencana untuk mengintegrasikan literasi keamanan siber ke dalam kurikulum pendidikan dalam 100 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Kepala BSSN, Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian, menjelaskan bahwa hal ini dilakukan untuk mendukung Astacita keempat, yang bertujuan untuk memperkuat pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
Hinsa menekankan pentingnya koordinasi yang baik dengan kementerian/lembaga terkait dalam menyusun kurikulum literasi keamanan siber, serta memberikan pelatihan literasi digital kepada siswa di semua tingkat pendidikan mengenai keamanan siber. Selain itu, BSSN juga akan menyelenggarakan seminar dan lokakarya tentang keamanan siber dan sandi bagi siswa di semua tingkatan, serta meningkatkan literasi digital terkait keamanan siber dan sandi bagi mahasiswa.
Selain mendukung Astacita keempat, BSSN juga akan melaksanakan program-program untuk mendukung Astacita ketiga, yaitu meningkatkan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan memperluas infrastruktur. Selain itu, BSSN juga akan mendukung Astacita ketujuh, yang bertujuan untuk memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memberantas korupsi dan narkoba.
Dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, Hinsa menjelaskan bahwa BSSN juga akan memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang tren post-quantum cryptograpghy (PCQ) kepada praktisi dan akademisi secara daring. Program-program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam memajukan keamanan siber dan sandi di Indonesia.
Dengan langkah-langkah ini, BSSN berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan siber, serta menciptakan generasi yang cerdas dan terampil dalam menghadapi tantangan keamanan di dunia digital. Semoga integrasi literasi keamanan siber ke dalam kurikulum pendidikan dapat memberikan manfaat yang besar bagi kemajuan bangsa Indonesia ke depannya.