Jepang Mulai Evakuasi Warganya dari Lebanon dengan Mengirimkan Jet Militer
Jepang mengirim dua pesawat pertahanan untuk mempersiapkan kemungkinan evakuasi warganya dari Lebanon melalui jalur udara. Menurut laporan dari The Associated Press, pemerintah Jepang mengumumkan langkah ini pada Kamis (3/10/2024). Televisi nasional Jepang NHK melaporkan bahwa dua pesawat angkut C-2 dijadwalkan tiba di Yordania dan Yunani pada hari Jumat mendatang.
Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi menyatakan kepada wartawan bahwa hingga saat ini belum ada laporan warga negara Jepang yang terluka akibat konflik di Lebanon. Saat ini terdapat sekitar 50 warga negara Jepang di Lebanon. Pada bulan Oktober dan November 2023, Jepang telah mengirim pesawat SDF untuk mengevakuasi lebih dari 100 warga negara Jepang dan Korea Selatan dari Israel.
Australia juga mengumumkan rencana evakuasi warganya dari Lebanon. Rencananya, evakuasi warga Australia akan dilakukan pada Sabtu mendatang. Pemerintah Australia telah memesan pesawat komersial dengan kapasitas 500 kursi bagi warga negara Australia, penduduk tetap, dan keluarga mereka untuk meninggalkan Lebanon. Saat ini terdapat sekitar 1.700 warga Australia dan keluarga mereka yang berada di Lebanon. Mereka akan dievakuasi dengan dua penerbangan dari Beirut ke Siprus.
“Apa yang ingin saya katakan kepada warga Australia yang ingin ikut dalam penerbangan ini, silakan ambil pilihan apa pun yang tersedia bagi Anda,” kata Wong kepada wartawan di Geelong, Australia. “Jangan menunggu rute pilihan Anda,” tambahnya seperti dikutip dari The Associated Press. Keputusan evakuasi warga Australia dan Jepang ini diambil karena situasi di Lebanon semakin memanas.
Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan terbaru di pusat kota Beirut kini menjadi 6 orang, Rabu (2/10/2024). Tujuh orang lainnya juga terluka dalam serangan tersebut. Serangan udara itu menghantam pusat kota dekat distrik permukiman Bashoura. Penduduk setempat melaporkan telah mencium bau seperti belerang setelah serangan itu.
Kantor Berita Nasional Lebanon menuduh Israel telah menggunakan bom fosfor yang dilarang secara internasional dalam serangannya ke Lebanon. Tuduhan ini tidaklah tanpa dasar mengingat rekam jejak serangan Israel di masa lalu. Kelompok hak asasi manusia pernah menuduh Israel menggunakan peluru pembakar fosfor putih di kota-kota dan desa-desa di Lebanon selatan yang dilanda konflik.
Semoga evakuasi warga negara Jepang dan Australia dari Lebanon dapat dilaksanakan dengan lancar dan selamat. Semoga situasi di Lebanon segera mereda dan perdamaian dapat segera terwujud. Terima kasih.