50 Tewas Setelah Rudal Balistik Rusia Hantam Institut Militer Ukraina

50 Tewas Setelah Rudal Balistik Rusia Hantam Institut Militer Ukraina

Jadi, baru-baru ini Rusia meluncurkan dua rudal balistik yang menghantam sebuah institut militer di Poltava, Ukraina. Sayangnya, serangan ini sangat mematikan—setidaknya 50 orang tewas dan sekitar 271 orang lainnya terluka.

Serangan ini, yang terjadi pada Selasa (3/9) waktu setempat, adalah salah satu yang paling mematikan sejak perang Ukraina dimulai awal 2022. Foto-foto yang muncul di media sosial menunjukkan banyak jenazah pria muda tergeletak di tanah, tertutup debu dan puing-puing. Sisi bangunan yang terkena juga hancur parah. Namun, Reuters belum bisa memastikan keaslian foto-foto tersebut.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan bahwa Rusia akan dimintai pertanggungjawaban atas serangan ini lewat pernyataan di Telegram. Dia juga memerintahkan penyelidikan segera dan mengungkapkan bahwa serangan itu merusak gedung Institut Komunikasi Militer. Dalam pidato video malam itu, Zelensky melaporkan bahwa jumlah korban tewas mencapai 51 orang.

“Beberapa orang masih terjebak di bawah reruntuhan. Kita berusaha keras untuk menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa,” katanya.

Layanan darurat Ukraina melaporkan 50 korban tewas, dan Gubernur Poltava, Filip Pronin, mengatakan ada 15 orang yang mungkin masih tertimbun reruntuhan. Angkatan Darat Ukraina mengonfirmasi bahwa beberapa personel militer juga tewas, tapi tidak menyebutkan jumlah pastinya.

Serangan ini jelas menjadi pukulan berat bagi Kyiv, yang sedang berusaha memperkuat pertahanannya menghadapi musuh yang lebih kuat. “Kami sedang menyelidiki apakah langkah-langkah perlindungan di fasilitas tersebut sudah memadai,” kata Angkatan Darat Ukraina.

Kementerian Luar Negeri Ukraina juga menambahkan bahwa rudal balistik memberi sedikit waktu bagi korban untuk mencari perlindungan setelah sirene peringatan berbunyi. Rudal balistik bisa mencapai target dalam hitungan menit, bahkan dari jarak ratusan kilometer.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia menyebut salah satu gedung institut hancur sebagian dan banyak orang terjebak di bawah reruntuhan. Mereka juga melaporkan bahwa 25 orang telah berhasil diselamatkan, termasuk 11 orang yang dikeluarkan dari reruntuhan.

Saat ini, belum ada komentar resmi dari militer Rusia tentang serangan ini.