Kesepian merupakan hal yang sering terjadi dalam kehidupan manusia. Terkadang, seseorang bisa merasa sendirian meskipun berada di tengah keramaian. Namun, kesepian seringkali diabaikan padahal dapat memberikan dampak yang signifikan pada emosi dan psikologi seseorang. Prof. Dr. Achmad Syehan, seorang Guru Besar dari Fakultas Psikologi UIN Jakarta, menjelaskan bahwa kesepian adalah sesuatu yang normal dan bisa dirasakan oleh siapa saja, tanpa memandang usia atau latar belakang sosial.

Menurut beliau, kesepian dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kondisi sosial, emosional, dan psikologis seseorang. Hal ini membuat kesepian menjadi kompleks dan memiliki dampak yang bervariasi pada setiap individu. Kesepian sebenarnya merupakan pengalaman yang rumit dan beragam, namun memengaruhi secara sosial dan emosional.

Prof. Achmad juga menambahkan bahwa kesepian dipengaruhi oleh kesenjangan antara hubungan sosial yang diinginkan dan yang sebenarnya dialami seseorang. Ketika seseorang merasa tidak mendapatkan interaksi sosial yang diharapkan, mereka lebih rentan untuk merasakan kesepian. Terutama bagi remaja, kebutuhan akan pengakuan sosial dapat memperparah perasaan kesepian karena mereka mungkin merasa tidak cukup diterima atau dihargai dalam lingkungan mereka.

Dalam webinar “Pemetaan Kesepian di Indonesia” yang diselenggarakan oleh Rumah Cahaya secara online pada Jumat (14/2/2025), Prof. Achmad menyampaikan bahwa kesepian bukanlah sesuatu yang harus diabaikan. Penting untuk mengakui dan memahami perasaan kesepian agar bisa mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya.

Jadi, jangan anggap remeh perasaan kesepian. Mari kita saling mendengarkan dan mendukung satu sama lain agar tidak merasa sendirian di tengah keramaian. Kita semua bisa melalui masa-masa kesepian dengan bersama-sama. Semoga kita semua bisa lebih peka terhadap perasaan kesepian orang lain dan memberikan dukungan yang dibutuhkan.